Senin, 31 Desember 2012

PROSES PRODUKSI PENGGEMUKAN SAPI POTONG



Proses produksi merupakan proses yang terjadi dari input produk sampai output. Kegiatan yang terdapat dalam proses produksi diantaranya kegiatan pengadaan bakalan, proses penggemukan, pakan, serta sanitasi dan pencegahan penyakit.

1.   Pemilihan bakalan

            Pemilihan bakalan merupakan hal yang penting dalam usaha penggemukan sapi potong, karena pemilihan bakalan sangat mempengaruhi keberhasilan usaha penggemukan sapi. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan bakalan, antara lain umur sapi, bangsa sapi, jenis kelamin, bobot lahir, faktor genetis, dan kesehatan. Sapi yang dipilih sebagai bakalan adalah sapi yang berumur 2-2,5 tahun karena mempunyai laju pertumbuhan yang optimal. Jenis kelamin yang dipilih adalah jantan karena laju pertumbuhannya lebih tinggi dari betina. Bakalan yang dipilih adalah yang faktor genetisnya baik yaitu berasal dari keturunan yang memiliki bobot badan dewasa tinggi. Pilih bakalan yang tidak gemuk tetapi sehat dan tidak mengidap penyakit, dan bentuk tubuhnya proporsional.  
Sapi yang dipilih harus sapi yang benar–benar sehat, kulit halus, mata bersinar, badan panjang, kaki kuat, dada besar dan dalam, serta perototan baik sebagai calon bibit pengganti ataupun sebagai calon penghasil daging. Bentuk tubuh sapi yang proporsional adalah dalam keadaan berdiri bagian punggungnya lurus, dan tubuhnya tidak cacat.
 
2.   Pakan

            Pakan merupakan bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor ternak yang mampu menyediakan nutrien yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan, reproduksi, serta laktasi. Bahan pakan untuk sapi potong dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pakan hijauan, pakan penguat, dan pakan tambahan. Pakan hijauan merupakan pakan yang berasal dari tumbuhan berupa daun-daunan, termasuk batang, ranting dan bunga. Pakan penguat merupakan pakan dengan kadar serat kasar yang relatif rendah dan mudah dicerna. Pakan tambahan sangat baik untuk ternak sapi. Biasanya berupa vitamin, mineral, dan urea.
            Zat-zat pakan yang dibutuhkan sapi potong meliputi air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein diperlukan untuk memperbaiki dan mengganti sel tubuh yang rusak serta untuk produksi. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi dan pembentuk lemak dalam tubuh. Lemak diperlukan untuk sumber energi dan pembawa vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mineral dibutuhkan untuk membentuk jaringan tulang dan urat, untuk memproduksi dan mengganti mineral dalam tubuh yang hilang, serta untuk memelihara kesehatan. Vitamin dibutuhkan tubuh ternak untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan memajukan kesehatan. Pemberian zat pakan harus dalam proporsi yang seimbang, dan disesuaikan dengan kebutuhan sapi potong yang digemukkan.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah mengetahui kuantitas pakan dan kualitas pakan yang diberikan kepada ternak berdasarkan tingkat kebutuhan ternak dan keadaan ternak sapi yang bersangkutan. Ransum sebaiknya tidak diberikan sekaligus dalam jumlah banyak setiap harinya, melainkan dibagi menjadi beberapa bagian, misalkan pagi dan sore hari. Konsetrat sebaiknya diberikan lebih dulu. Pemberian hijauan dan konsentrat yang dilakukan secara bersamaan dapat menurunkan kecernaan bahan kering.  Pakan yang diberikan pada ternak potong sebaiknya yang segar, karena apabila pakan berada di palungan lebih dari 12 jam, pakan tersebut basi, apek, dan berjamur.

3.   Sanitasi dan pencegahan penyakit  

Sanitasi dalam usaha peternakan meliputi perkandangan, ternak, halaman, penggembalaan, dan sebagainya. Upaya melaksanakan sanitasi yang baik meliputi matahari dapat masuk ke dalam kandang, siskulasi udara lancar, saluran pembuangan air terjaga kebersihannya, letak tempat pembuangan kotoran jauh dari kandang, lantai kandang bersih dari feses, sapi harus bersih dengan dimandikan secara teratur, dan peralatan yang digunakan dalam peternakan harus bersih. Sanitasi dilakukan terhadap ternak, lingkungan kandang, dan peternaknya. Sanitasi terhadap ternak dapat dilakukan dengan cara memandikan sapi. Sanitasi kandang dilakukan dengan cara membersihkan kandang dan membersihkan kotoran yang dapat dilakukan 2-3 kali sehari. Sapi harus dimandikan minimal 1 kali sehari untuk menjaga kebersihan badan sapi.
         Upaya penjagaan kesehatan ternak tidak lepas dari usaha penjagaan kebersihan kandang dan lingkungan sekitas. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit. Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan ternak yang bisa dilakukan dengan cara vaksinasi ternak secara teratur, melakukan sanitasi lingkungan kandang dengan baik, melakukan desinfeksi pada kandang dan peralatan kandang, memeriksa kesehatan ternak secara teratur, dan memisahkan ternak yang sakit dengan ternak yang sehat. Pencegahan penyakit juga dapat dilakukan dengan memberikan obat cacing pada sapi yang baru datang dari pasar. Penanganan ternak yang sakit dapat dilakukan dengan memasukkan ternak yang sakit ke dalam kandang isolasi. Kandang ini merupakan kandang khusus yang letaknya dipisahkan jauh dari tempat berkumpulnya ternak, yang berguna untuk mengandangkan ternak yang sakit dan mungkin akan menularkan pada ternak yang lain.  


Daftar Pustaka

Asmaki, A. P., H. Masturi, dan T. D. Asmaki. 2008. Agribisnis Ternak Sapi. CV. Pustaka Grafika, Bandung.
Rukmana. 2009. Usaha Penggemukan Sapi Pedaging Secara Intensif. Titian Ilmu, Bandung.
Rianto, E. dan E. Purbowati. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh Bambang Srigandono)
Santosa, U. 2008. Mengelola Peternakan Sapi Secara Profesional. Penebar Swadaya, Jakarta.
Siregar, S.B. 2008. Penggemukan Sapi. PT Penebar Swadaya, Jakarta.
Soeprapto, H. dan Z. Abidin. 2008. Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong. Agromedia Pustaka, Jakarta
Sudarnomo, A. S. dan Y. B. Sugeng. 2009. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sugeng, Y. B. 1998. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.


7 komentar:

  1. penyakit apa yang paling mudah menyerang sapi, bagaimana pencegahannya, dan bagaimana usaha penanganannya bila sapi sudah terkena penyakit tersebut?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. penyakit yang mudah menyerang sapi potong salah satunya adalah kembung. pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan tidak memberikan pakan hijauan dalam keadaan yang masih basah (rumput masih berembun).sebaiknya hijauan dilayukan terlebih dahulu.
      cara pengobatan bisa dengan memberikan kurang lebih 300ml minyak goreng melalui mulut. di dalam rumen, minyak goreng ini akan mencegah busa di dalam rumen sapi sehingga memudahkan dalam pengeluaran gas yang terjebak.

      Hapus
  2. jika ada 2 jenis sapi yaitu sapi peranakan simental dan peranakan ongole,lebih baik yang mana jika digunakan sebagai bakalan untuk sapi potong.?
    berikan penjelasannya..
    terima kasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari kedua jenis sapi, lebih baik memilih sapi peranakan simental. karena PBBH yang dicapai lebih tinggi bila dibandingkan dengan sapi peranakan ongole. sehingga dapat mempersingkat waktu penggemukan.

      Hapus
  3. isi blognya cukup baik. tapi untuk bagian masalah pencegahan penyakit, kalau bisa ditambah tentang penyakit apa saja yang sering menyerang sapi.
    sama saya mau tanya bagaimana cara pencegahan dan penanganan sapi yang terkena penyakit PMK.?

    BalasHapus
  4. wah nambah wawasan peternakan mas...
    dah bagus blognya mas tambah gadgetnya ya mas biar rame

    BalasHapus
  5. kira-kira apa yang mendasari seorang peternak dalam menentukan kriteria bakalan yang dipilih untuk digemukkan..? misalkan dengan bangsa tertentu, bobot tertentu... kira-kira apa yang mendasari hal tersebut...

    BalasHapus