Proses produksi merupakan proses yang terjadi dari input produk sampai
output. Kegiatan yang terdapat dalam proses produksi diantaranya kegiatan
pengadaan bakalan, proses penggemukan, pakan, serta sanitasi dan pencegahan penyakit.
1. Pemilihan
bakalan
Pemilihan bakalan merupakan hal yang penting dalam usaha penggemukan sapi
potong, karena pemilihan bakalan sangat mempengaruhi keberhasilan usaha
penggemukan sapi. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan bakalan, antara lain
umur sapi, bangsa sapi, jenis kelamin, bobot lahir, faktor genetis, dan
kesehatan. Sapi yang dipilih sebagai bakalan
adalah sapi yang berumur 2-2,5 tahun karena mempunyai laju pertumbuhan yang
optimal. Jenis kelamin yang dipilih adalah jantan karena laju pertumbuhannya
lebih tinggi dari betina. Bakalan yang dipilih adalah yang faktor genetisnya
baik yaitu berasal dari keturunan yang memiliki bobot badan dewasa tinggi. Pilih bakalan yang tidak gemuk tetapi sehat dan tidak
mengidap penyakit, dan bentuk tubuhnya proporsional.
Sapi yang dipilih harus sapi yang benar–benar sehat,
kulit halus, mata bersinar, badan panjang, kaki kuat, dada besar dan dalam,
serta perototan baik sebagai calon bibit pengganti ataupun sebagai calon
penghasil daging. Bentuk tubuh sapi yang proporsional
adalah dalam keadaan berdiri bagian punggungnya lurus, dan tubuhnya tidak
cacat.
2. Pakan
Pakan merupakan bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor ternak yang
mampu menyediakan nutrien yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan,
penggemukan, reproduksi, serta laktasi. Bahan pakan untuk sapi potong dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu pakan hijauan, pakan penguat, dan pakan tambahan. Pakan
hijauan merupakan pakan yang berasal dari tumbuhan berupa daun-daunan, termasuk
batang, ranting dan bunga. Pakan penguat merupakan pakan dengan kadar serat
kasar yang relatif rendah dan mudah dicerna. Pakan tambahan sangat baik untuk
ternak sapi. Biasanya berupa vitamin, mineral, dan urea.
Zat-zat pakan yang dibutuhkan sapi
potong meliputi air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein
diperlukan untuk memperbaiki dan mengganti sel tubuh yang rusak serta untuk
produksi. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi dan pembentuk lemak
dalam tubuh. Lemak diperlukan untuk sumber energi dan pembawa vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak. Mineral dibutuhkan untuk membentuk jaringan tulang dan
urat, untuk memproduksi dan mengganti mineral dalam tubuh yang hilang, serta
untuk memelihara kesehatan. Vitamin dibutuhkan tubuh ternak untuk
mempertahankan kekuatan tubuh dan memajukan kesehatan. Pemberian zat pakan harus dalam proporsi yang seimbang, dan disesuaikan
dengan kebutuhan sapi potong yang digemukkan.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah mengetahui
kuantitas pakan dan kualitas pakan yang diberikan kepada ternak berdasarkan tingkat kebutuhan
ternak dan keadaan ternak sapi yang bersangkutan. Ransum sebaiknya tidak diberikan sekaligus dalam jumlah banyak setiap
harinya, melainkan dibagi menjadi beberapa bagian, misalkan pagi dan sore hari. Konsetrat sebaiknya diberikan lebih dulu. Pemberian hijauan dan
konsentrat yang dilakukan secara bersamaan dapat menurunkan kecernaan bahan
kering. Pakan yang diberikan pada ternak potong sebaiknya yang
segar, karena apabila pakan berada di palungan lebih dari 12 jam, pakan tersebut basi, apek, dan berjamur.
3. Sanitasi
dan pencegahan penyakit
Sanitasi dalam usaha peternakan meliputi perkandangan, ternak, halaman,
penggembalaan, dan sebagainya. Upaya melaksanakan sanitasi yang baik meliputi
matahari dapat masuk ke dalam kandang, siskulasi udara lancar, saluran
pembuangan air terjaga kebersihannya, letak tempat pembuangan kotoran jauh dari
kandang, lantai kandang bersih dari feses, sapi harus bersih dengan dimandikan
secara teratur, dan peralatan yang digunakan dalam peternakan harus bersih. Sanitasi dilakukan
terhadap ternak, lingkungan kandang, dan peternaknya. Sanitasi terhadap ternak
dapat dilakukan dengan cara memandikan sapi.
Sanitasi kandang dilakukan dengan cara membersihkan kandang dan membersihkan
kotoran yang dapat dilakukan 2-3 kali sehari. Sapi
harus dimandikan minimal 1 kali sehari untuk menjaga kebersihan badan sapi.
Upaya penjagaan kesehatan ternak tidak lepas dari usaha penjagaan kebersihan kandang dan lingkungan sekitas. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit. Pencegahan penyakit
bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan ternak yang bisa dilakukan dengan cara
vaksinasi ternak secara teratur, melakukan sanitasi lingkungan kandang dengan
baik, melakukan desinfeksi pada kandang dan peralatan kandang, memeriksa
kesehatan ternak secara teratur, dan memisahkan ternak yang sakit dengan ternak
yang sehat. Pencegahan penyakit
juga dapat
dilakukan dengan memberikan obat cacing pada sapi yang baru datang dari pasar. Penanganan
ternak yang sakit dapat dilakukan dengan memasukkan ternak yang sakit ke dalam
kandang isolasi. Kandang ini
merupakan kandang khusus yang letaknya dipisahkan jauh dari tempat berkumpulnya
ternak, yang berguna untuk mengandangkan ternak yang sakit dan mungkin akan
menularkan pada ternak yang lain.
Daftar Pustaka
Asmaki, A. P., H. Masturi, dan T. D. Asmaki. 2008. Agribisnis Ternak Sapi. CV. Pustaka
Grafika, Bandung.
Rukmana. 2009. Usaha Penggemukan Sapi Pedaging Secara Intensif.
Titian Ilmu, Bandung.
Rianto, E. dan E. Purbowati. 2009. Panduan Lengkap Sapi
Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh Bambang Srigandono)
Santosa, U. 2008. Mengelola Peternakan Sapi Secara Profesional. Penebar Swadaya, Jakarta.
Siregar, S.B. 2008.
Penggemukan Sapi. PT Penebar Swadaya, Jakarta.
Soeprapto, H. dan Z. Abidin. 2008. Cara Tepat Penggemukan Sapi
Potong. Agromedia Pustaka, Jakarta
Sudarnomo, A. S. dan Y. B. Sugeng. 2009. Sapi Potong. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Sugeng, Y.
B. 1998. Sapi Potong. Penebar Swadaya,
Jakarta.